WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei nasional bertajuk “Swing Voters, Dampak Sosialisasi dan Tren Pemilu Jelang Pilpres 2024” melalui kanal YouTube-nya pada Sabtu (30/9/2023).
Hasilnya, Ganjar Pranwo unggul dari dua calon presiden (Bacapres) lainnya, yakni Prabowo Subiano dan Anies Baswedan berdasarkan simulasi tiga nama.
Nah, itu untuk tiga nama, jadi tiga nama itu Anies 21,5 persen; Ganjar 37 persen; Prabowo Subiano 33 persen, kata Burhanuddin Muhtadi, peneliti utama indeks tersebut, dalam siaran persnya.
Hasil jajak pendapat tersebut diperoleh sebagai jawaban responden atas pertanyaan jika pemilu presiden dilaksanakan sekarang, siapakah yang akan dipilih responden sebagai presiden berdasarkan nama-nama tersebut.
Populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang mempunyai hak memilih dalam pemilihan umum (pemilu), yaitu mereka yang telah berusia 17 tahun atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.
Pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini sampel dasar berjumlah 1.200 orang dari seluruh provinsi yang tersebar secara proporsional.
Baca juga: Tak Biasa, Inilah Gaya Busana Unik Kesang Pangarep Saat Pesta Harmoni, Bawa Goody Bag
Kemudian dilakukan oversample terhadap 400 responden dengan margin of error (MoE) sekitar 5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen di 10 provinsi yaitu Sumut, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Benten. .
Kemudian Sumatera Selatan dan Lampung masing-masing berjumlah 350 responden dengan MOE sekitar 5,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Selain itu, Jambi dan Bangka Belitung masing-masing memiliki responden sebanyak 300 orang dengan MOE sekitar 5,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Jadi total sampelnya adalah 4.090 responden.
Baca juga: Gibran Rakabuming dicalonkan PDIP untuk maju sebagai calon wakil presiden Prabowo Subiano.
“Jadi sampel yang kami lakukan pada survei ini sebanyak 4.090 responden di seluruh Indonesia,” jelas Burhan.
Dengan metode simple random sampling, jumlah sampel dasar sebanyak 1.200 responden memiliki margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Melalui metode wawancara tatap muka, pengendalian kualitas hasil wawancara dilakukan secara acak terhadap 20 persen dari total sampel oleh dosen pembimbing dengan cara mengembalikannya kepada responden yang dipilih (spot check). Quality control tidak menemukan kesalahan yang berarti.
Quoted From Many Source