TEMPO.CO, Jakarta – Lokasi proyek bedah rumah di Jalan Prahu, Setiabudi, Jakarta Selatan, kini ditutup ketat pagar seng bergaris polisi kuning dan merah milik tim Gegana. Rabu lalu, A ledakan Kejadiannya dari lokasi yang berada di komplek perumahan belakang gedung KPK. Satu orang tewas dalam ledakan yang diduga merupakan bom rakitan.
Sekitar pukul 10.20 WIB Jumat pagi, teman almarhum korban datang ke kantor di Desa Guntur yang berdekatan dengan lokasi proyek perumahan. Ratna, namanya, menemui Leo Yudhantara, Kepala Desa Guntur, untuk mengambil barang-barangnya yang tidak sempat ia ambil pasca ledakan dan harus lulus tes di kantor polisi.
“Setelah kejadian itu, saya ‘tinggal’ di kantor polisi selama dua hari dan tidak pulang,” kata pria yang dikabarkan berusia di atas paruh baya itu. Ratna sempat datang bersama dua rekannya lainnya yang juga berada di lokasi ledakan. Total ada tujuh pekerja di lokasi ledakan yang semuanya merupakan tetangga Cirebon.
Ratna mengatakan, salah satu sahabat yang meninggal dunia adalah Adang yang berusia 49 tahun. Dua rekannya lainnya terluka dan kini menjalani perawatan.
Pihak berwenang mengeluarkan jenazah korban di lokasi ledakan di Jalan Tangkuban Prahu, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu, 18 Oktober 2023. Ledakan besar terjadi saat ditemukannya benda berwarna terang yang ditabrak oleh pekerja proyek yang sedang melakukan penggalian. Membangun pondasi rumah. Tempo/Imam Sukamato
Ratna mengaku berada di lokasi tak jauh dari Adang sesaat sebelum ledakan. Jujur saja, dia berada di dalam rumah, sedangkan Adang dan sumber ledakan berada di belakangnya. Namun, dia masih bisa menggambarkan ledakan tersebut sebagai ledakan dengan kepulan asap hitam. Sesaat kemudian ia menemukan Adang dalam posisi genting.
iklan
“Saya mau bantu, mungkin masih bisa diselamatkan. Tapi dia sudah tengkurap, seolah menyatu dengan tanah,” ujarnya. Ratna mengatakan, tak lama kemudian polisi datang dan mereka dibawa keluar.
Leo, Kepala Desa Guntur, mengatakan bahwa proyek sedang dilakukan untuk membangun kembali tempat tinggalnya dari rumah kosong asli di lokasi ledakan. Proyek karya Ratna dkk ini sudah berjalan selama dua bulan dan rumah tersebut milik sepasang suami istri di Bekasi. “Diduga lokasi ledakan bom berada di belakang gedung yang sedang digali untuk dijadikan tempat pembuangan sampah,” ujarnya.
Lokasi ledakan juga berada di dekat Gedung Pertemuan Iskandar Muda yang juga dikenal sebagai Asrama Mahasiswa Aceh. Terjadi bom bunuh diri di sini pada 11 Mei 2021 yang menewaskan dua orang. Polisi belum menerima informasi apa pun mengenai kemungkinan hubungan antara kedua ledakan tersebut.
Pengelola balai pertemuan di kantor kecamatan berjumlah dua orang. Menurut mereka yang tidak mau disebutkan namanya, dampak ledakan Rabu lalu menyebabkan lampu putus dan retak pada bangunan bagian belakang aula.
Pilihan Editor: Bolak-balik mencuri kotak amal masjid dan tak henti-hentinya dipenjara menjadi penyebab pidananya.
Quoted From Many Source