Amankah Anak Mengonsumsi MPASI Fortifikasi? Demikian penjelasan seorang ahli teknologi pangan dan dokter anak

WARTAKOTALIVE.COM, Jakarta – Saat Si Kecil menginjak usia 6 bulan, saatnya bayi Anda mulai memberikan makanan pendamping ASI (MPASI).

Pemberian MPASI sangat berperan dalam membantu anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Tahap ini juga membantu balita Anda belajar mengenali tekstur makanan, belajar makan sendiri, dan mendorongnya mengeksplorasi indra perasa, sentuhan, dan penglihatan.

Saat ini banyak beredar produk MPASI yang kuat di pasaran seperti bubur bayi atau biskuit produksi.

Lalu muncul pertanyaan. Apakah MPASI yang difortifikasi aman untuk anak?

Pertama, sebelum membahas MPASI yang difortifikasi, kita harus memahami terlebih dahulu apa itu makanan yang difortifikasi dan cara pembuatannya.

Prof. Dr. IR Sugiono, M. Aplikasi SC Yakni seorang akademisi dan ahli di bidang teknologi pangan, mengatakan pangan olahan merupakan hasil pengolahan pangan di pabrik yang meliputi pemasakan (biasanya direbus atau dikukus) dan dikeringkan.

Memasak yang biasa dilakukan baik di rumah maupun di industri bertujuan untuk memastikan makanan matang, aman dan mudah dicerna, misalnya daging yang tidak boleh dimakan mentah.

Apalagi jika makanan tersebut diperuntukkan bagi anak-anak yang masih rentan mengalami gangguan kesehatan.

“Makanan bayi tentunya harus diolah atau dimasak (misalnya direbus atau dikukus lalu dilunakkan) agar layak dan aman dikonsumsi anak serta memberikan nutrisi yang cukup agar anak dapat tumbuh kembang secara maksimal. . sugyono Dalam keterangan resminya, Sabtu (30/9/2023).

Lebih lanjut dikatakan bahwa setelah proses pemasakan, dalam pembuatan pangan olahan dilakukan proses pengeringan.

Prof. sugyono

Tidak hanya di sektor industri, proses pengeringan makanan juga biasa dilakukan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari agar makanan dapat bertahan lebih lama.

Baca Juga  11 sepeda motor rusak akibat bentrok dengan pendukung partai di Magelang

Misalnya roti tawar yang dikeringkan, atau daging yang dikeringkan. Oleh karena itu, makanan hasil produksi cepat disajikan karena sudah matang, dan mempunyai umur simpan yang lama karena dikeringkan.

Dengan demikian, pangan produksi tidak perlu mengandung bahan pengawet karena sudah kering sehingga dapat disimpan sendiri.



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *